Dua Kepala yang Menjala Maut: Catatan Perilisan Ulang Album Self-titled Ghaust

Dan aku paham, ketika memberiku musik menggairahkan pada upacara duka, sesungguhnya kau hendak mengatakan, tak perlu siapapun takut pada taring maut jika mereka tak pernah menganggap kehidupan sebagai berlian yang harus disimpan di almari besi tanpa kunci dan gembok sembarangan. —Dalam Hujan Hijau Friedenau, Triyanto   Blessed are the dead, for they teach us toContinue reading “Dua Kepala yang Menjala Maut: Catatan Perilisan Ulang Album Self-titled Ghaust”