Yang Disemai di Makadam: Catatan atas Antologi Puisi Bunga Besi

Foto: Jeppyriviolin Di parkiran museum opium Golden Triangle, saya membaca kembali draft Bunga Besi dari Tida Wilson yang telah dikirim dua pekan sebelumnya. Ketika membaca bagian puisi Gnoissienne No. 1-6, saya tahu bahwa petang menuju malam itu saya seakan menjadi segumpal karkas yang siap masuk di mesin giling. Entah menjadi bakso tusuk atau naget kemasan.Continue reading “Yang Disemai di Makadam: Catatan atas Antologi Puisi Bunga Besi”

Dua Kepala yang Menjala Maut: Catatan Perilisan Ulang Album Self-titled Ghaust

Dan aku paham, ketika memberiku musik menggairahkan pada upacara duka, sesungguhnya kau hendak mengatakan, tak perlu siapapun takut pada taring maut jika mereka tak pernah menganggap kehidupan sebagai berlian yang harus disimpan di almari besi tanpa kunci dan gembok sembarangan. —Dalam Hujan Hijau Friedenau, Triyanto   Blessed are the dead, for they teach us toContinue reading “Dua Kepala yang Menjala Maut: Catatan Perilisan Ulang Album Self-titled Ghaust”

Feine Sahne Fischfilet

Foto: Sven Mandel Gedung Sunflower House dilempari molotov dan kerikil tajam oleh sekitar dua ribu neo-Nazi. Pecahan kaca jendela berserak di jalanan. Kepulan asap dari bagian depan gedung yang terbakar, membubung tinggi ke langit Rostock. Raungan sirine barracuda polisi anti huru-hara bertaut dengan teriakan massa ekstremis sayap kanan yang berseru “Germany is for Germans!” BelasanContinue reading “Feine Sahne Fischfilet”

Nawal El Saadawi dan Legasi yang Ditinggalkan

Foto: Dokumentasi BBC Meski berada di dalam penjara yang ketika subuh dinginnya acapkali mengular ke dampal, Nawal masih bisa menulis di atas tisu toilet dengan pensil alis. Lantaran nyali dan semangat yang enggan dialmarikan, di bilik lokap itu Nawal menulis memoar tentang bagaimana marwah seorang perempuan yang diberangus kekuasaan. Nawal Zeinab el Sayed atau yangContinue reading “Nawal El Saadawi dan Legasi yang Ditinggalkan”

Brad Will: Burung yang Terbang Menjelang Badai

Tak hanya merekam aksi pendudukan pusat kota Oaxaca oleh Popular Assembly of the Peoples of Oaxaca (APPO), tepat 26 Oktober 2006, Brad Will juga mendokumentasikan mautnya sendiri. Brad Will yang mempunyai nama lengkap Bradley Roland Will, lahir pada 14 Juni 1970 di Evanston, Illnois, Amerika Serikat. Brad kecil tumbuh besar di pemukiman kumuh Kenilworth, yangContinue reading “Brad Will: Burung yang Terbang Menjelang Badai”